Orang Kaya Di Indonesia Berapa Persen

Prajogo Pangestu menempati posisi teratas sebagai orang terkaya di Indonesia.

Melansir data Forbes Real Time Billionaires per Kamis (1/8/2024), Prajogo Pangestu tercatat memiliki kekayaan setara US$60,4 miliar (Rp979,66 triliun), dengan asumsi Rp16.219/US$ per 1 Agustus 2024. Kekayaan Prajogo Pangestu bersumber dari Grup Barito Pacific.

Pada peringkat kedua, ada Robert Budi Hartono pemilik Grup Djarum dan BCA, dengan jumlah harta setara US$25,3 miliar (Rp410,36 triliun).

(Baca: 10 Orang Terkaya di Indonesia Juni 2024, Prajogo Pangestu Peringkat Satu)

Michael Hartono menempati urutan ketiga dengan total kekayaan US$24,3 miliar (Rp394,14 triliun). Sumber kekayaan Michael Hartono berasal dari Grup Djarum dan BCA.

Forbes selalu memperbarui nilai kekayaan masing-masing individu berdasarkan pergerakkan nilai saham perusahaan publik setiap 5 menit setelah pasar saham dibuka.

Sementara, individu dengan sumber kekayaan berasal dari perusahaan privat, total kekayaan mereka diperbarui setiap 24 jam.

Berikut daftar lengkap 10 orang terkaya di Indonesia per Kamis, 1 Agustus 2024 versi Forbes.

(Baca: 10 Orang Terkaya di Dunia Juli 2024, Elon Musk Urutan Pertama)

Prajogo Pangestu menempati posisi teratas sebagai orang paling kaya di Indonesia.

Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires per Kamis (18/7/2024), Prajogo Pangestu tercatat memiliki kekayaan setara US$56,7 miliar (Rp915,93 triliun), dengan asumsi Rp16.154/US$ per 18 Juli 2024. Kekayaan Prajogo Pangestu berasal dari Grup Barito Pacific.

Pada urutan kedua, ada Low Tuck Kwong pemilik perusahaan batu bara PT Bayan Resources, dengan jumlah harta setara US$24,9 miliar (Rp402,24 triliun).

(Baca: Daftar 10 Negara dengan Orang Terkaya Terbanyak di Dunia Juni 2024)

Robert Budi Hartono menempati urutan ketiga dengan total kekayaan US$24,5 miliar (Rp395,77 triliun). Sumber kekayaan Robert Budi Hartono berasal dari Grup Djarum dan BCA.

Forbes selalu memperbarui nilai kekayaan masing-masing individu berdasarkan pergerakkan nilai saham perusahaan publik setiap 5 menit setelah pasar saham dibuka.

Sementara, individu dengan sumber kekayaan berasal dari perusahaan privat, total kekayaan mereka diperbarui setiap 24 jam.

Berikut daftar lengkap 10 orang terkaya di Indonesia per Kamis, 18 Juli 2024 versi Forbes.

(Baca: 10 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Berapa Hartanya? (29 Juni 2024))

JAKARTA, KOMPAS.com - Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukan, mayoritas rekening tabungan yang ada di perbankan merupakan rekening dengan nilai tabungan di bawah Rp 100 juta.

Bahkan, jumlah rekening tabungan dengan nilai tabungan di atas Rp 100 juta hanya mencapai sekitar 1 persen dari total rekening tabungan di perbankan.

Berdasarkan, data ringkasan distribusi rekening simpanan LPS edisi Juli 2024, jumlah rekening di perbankan nasional mencapai 586.957.525, naik 11,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca juga: Fenomena Makan Tabungan untuk Kebutuhan Sehari-hari, Apa Sebabnya?

Dari total rekening tersebut, 580.011.407 di antaranya (98,8 persen) merupakan rekening dengan nilai tabungan di bawah Rp 100 juta.

Jumlah rekening tersebut meningkat 11,8 persen secara tahunan, atau 4,9 persen secara tahun kalender (year to date/ytd).

Adapun jumlah rekening tabungan menjadi semakin kecil seiring dengan peningkatan nominal tabungan di rekening.

Mulai dari, jumlah rekening dengan nilai simpanan di atas Rp 100 juta - Rp 200 juta mencapai 3.130.464 rekening, atau setara sekitar 0,5 persen dari total rekening di Indonesia.

Kemudian, jumlah rekening dengan nilai simpanan di atas Rp 200 juta - Rp 500 juta mencapai 2.234.026 rekening, atau setara sekitar 0,4 persen dari total rekening di Indonesia.

Selanjutnya, jumlah rekening dengan nilai simpanan di atas Rp 500 juta - Rp 1 miliar mencapai 843.346 rekening, atau setara sekitar 0,1 persen dari total rekening di Indonesia.

Lalu, jumlah rekening dengan nilai simpanan di atas Rp 1 miliar - Rp 2 miliar mencapai 375.698 rekening, atau setara sekitar 0,1 persen dari total rekening di Indonesia.

Sementara jumlah rekening dengan nilai simpanan di atas Rp 2 miliar - Rp 5 miliar hanya mencapai 220.260 rekening, di mana data LPS menunjukan angka itu setara 0,0 sekian persen dari total simpanan yang ada di Indonesia.

Terakhir, rekening dengan nilai simpanan di atas Rp 5 miliar, jumlahnya lebih sedikit lagi, yakni 142.324 rekening, juga setara 0,0 sekian persen dari total rekening nasional.

Jumlah tabungan tetap didominasi rekening di atas Rp 5 miliar

Meskipun jumlah rekeningnya paling sedikit, nilai tabungan di perbankan didominasi oleh dana yang disimpan oleh pemilik rekening di atas Rp 5 miliar.

Tercatat nilai simpanan dari golongan rekening di atas Rp 5 miliar mencapai Rp 4.671,31 triliun, atau setara 53,5 persen dari total tabungan yang ada di perbankan nasional, yakni Rp 8.727,38 triliun.

Sementara jumlah tabungan dari rekening tabungan di bawah Rp 100 juta, sebesar Rp 1.057,79 triliun, atau setara 12,1 persen dari total simpanan yang ada.

Kemudian, secara berurutan nilai tabungan paling besar ialah kelompok rekening Rp 200 juta - Rp 500 juta (8,2 persen), rekening Rp 2 miliar - Rp 5 miliar (8 persen), rekening Rp 500 juta - Rp 1 miliar (7 persen), rekening Rp 1 miliar - Rp 2 miliar (6,1 persen), rekening Rp 100 juta - Rp 200 juta (5 persen).

Baca juga: Wasiat Wakaf Tabungan dan Deposito

TRIBUNNEWS.COM -- Saat ini telah terjadi gelombang orang-orang kaya baru, dan banyak yang dari Indonesia.

Perniagaan binary options merupakan cara orang Indonesia kaya mendadak yang kini sedang ngetren.

Kehebohan Ahmad Sukarno yang memamerkan kekayaannya dengan mengendarai mobil-mobil mewah berlapis emas, ditengarai juga tak jauh dari perniagaan binary options.

Analisis itu disampaikan Joshua Sack dari Sack Associates, sebuah prusahaan manajemen keuangan yang berbasis di Panama. Dia mengaku menangani banyak orang kaya dari berbagai dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, kliennya dari Indonesia termasuk banyak.

Klien Sack kebanyakan orang-orang yang memiliki banyak uang tapi bingung menginvestasikannya. Mereka ada yang anak pengusaha, olahragawan kaya, atau orang yang menang lotere.

Menurut Sack kepada 24businessmag.com, terjadi kenaikan dari kliennya yang terjun dalam perniagaan binary options sebesar 70 persen. Dan, kebanyakan mereka dari Indonesia.

"Saya kira, orang Indonesia memiliki pendekatan lebih baik dalam niaga binary options daripada orang lain. Sebab, perdagangan ini harus dilakukan dengan keberanian," kata Sack.

Apa itu binary options?

Binary options adalah salah satu jenis perdagangan atau jual-beli saham di Wall Street atau sektor perbankan. Perdagangan ini sudah terbuka buat umum dengan berbasis pada internet, sehingga bisa dilakukan di rumah.

Dalam perdagangan binary options, idenya sangat sederhanya. Anda hanya menganalisis dan membuat keputusan untuk dua opsi. Satu opsi adalah "naik" dan opsi kedua "turun".

Kemudian, Anda tinggal memilih apakah harga saham sebuah perusahaan besar seperti Apple atau Google akan naik atau turun dalam 60 menit.

Jika pilihan Anda benar dan saham benar-benar merangkak naik, maka Anda menang dan mendapat banyak uang. Uang yang Anda ivestasikan dalam perniagaan ini akan menjadi dua kali lipat dalam waktu singkat.

Jika pilihan Anda salah, maka Anda kalah. Tapi, Anda bisa mencoba lagi dan lagi sampai membuat keputusan dan pilihan yang benar. Maka, bisnis ini dibutuhkan keberanian dan kecepatan mengambil keputusan.

"Orang Indonesia lebih santai dalam membuat keputusan cepat. Ini yang memang dibutuhkan dalam bisnis binary options. Lagi pula, lebih mudah menggandakan uang lewat binary options daripada lewat lotere," jelas Sack.

"Jika bermain di bisnis ini, Anda akan mendapatkan hasilnya dalam waktu singkat dan tak perlu menunggu. Jika Anda mampu menggandakan jutaan, maka akan segera tahu dan bisa memanfaatkannya," lanjutnya.

Nah, akhir-akhir ini muncul orang-orang kaya baru yang sukses di binary options. Dan, ternyata banyak juga dari Indonesia hingga menjadi perhatian internasional. (Hery Prasetyo/Intisari/Grid.id)

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Dewi Kam merupakan wanita terkaya di Indonesia dengan kekayaan yang mencapai US$ 4,2 miliar, menjadikannya tokoh penting dalam industri batu bara nasional. Kekayaannya sebagian besar berasal dari saham minoritas di Bayan Resources, sebuah perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Indonesia.

Pada tahun 2022, saham Bayan Resources melonjak hingga tiga kali lipat akibat krisis energi global, yang secara signifikan meningkatkan nilai kekayaan Dewi Kam. Wanita berusia 72 tahun ini menduduki peringkat ke-659 dalam daftar orang terkaya dunia dan peringkat ke-21 di Indonesia.

Selain dari tambang batu bara, Dewi Kam juga memiliki kepentingan dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik, yang menambah diversifikasi sumber kekayaannya. Kepemilikannya yang cerdas dalam sektor energi ini menjadikannya salah satu pengusaha wanita paling berpengaruh di Indonesia dan dunia.

Ghan Djoe Hiang, istri mendiang taipan Indonesia Athanasius Tossin Suharya, dikenal karena kepemimpinannya dalam grup Baramulti, sebuah konglomerat yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara. Meskipun harta kekayaannya turun US$ 13 juta, ia masih memiliki kekayaan mencapai US$ 1 miliar.

Suharya, yang meninggal pada tahun 2020 di usia 77 tahun, mendirikan grup Baramulti pada tahun 1971 dengan PT Ensicon Indonesia, sebuah perusahaan kontraktor umum, dan kemudian mendiversifikasi bisnisnya ke perdagangan batu bara pada tahun 1988. Baramulti Group saat ini memiliki 11 konsesi batu bara di Kalimantan dan Sumatera, menjadikannya salah satu pemain utama di industri pertambangan Indonesia.

Ghan Djoe Hiang menduduki peringkat ke-2.540 dalam daftar orang terkaya di dunia dan peringkat ke-41 di Indonesia. Keterlibatannya dalam bisnis keluarga yang terus berkembang menunjukkan dedikasi dan visi yang kuat dalam mengelola dan mempertahankan warisan bisnis yang signifikan.

Haryanto Tjiptodihardjo

Haryanto Tjiptodihardjo menjalankan Impack Pratama Industri, sebuah perusahaan terdaftar yang didirikan oleh ayahnya, Handojo, pada tahun 1981. Perusahaan ini, yang berkantor pusat di Jakarta, memproduksi berbagai bahan konstruksi berbasis polimer seperti atap, lantai, dan pipa, serta memiliki lokasi manufaktur di Australia, Malaysia, Selandia Baru, dan Vietnam.

Haryanto bergabung dengan perusahaan pada tahun 1986 setelah menyelesaikan gelar MBA dari Universitas Woodbury di Amerika Serikat. Dengan kekayaan mencapai US$ 1 miliar, ia menempati urutan ke-2.606 orang terkaya di dunia dan ke-45 di Indonesia.

Di bawah kepemimpinannya, Impack Pratama Industri telah berkembang menjadi salah satu pemain utama dalam industri bahan konstruksi di kawasan Asia-Pasifik. Keberhasilannya dalam memperluas operasi internasional perusahaan mencerminkan kemampuannya dalam strategi bisnis dan manajemen yang efektif.

Suara.com - Menjelang akhir tahun 2024, daftar orang terkaya di Indonesia tidak mengalami perubahan yang signifikan, terutama deretan lima orrang paling kaya di republik ini.

Prajogo Pangestu yang dikenal sebagai raja petrokimia, tetap mendominasi sebagai orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan laporan terbaru dari Forbes, Prajogo Pangestu tercatat memiliki kekayaan bersih sebesar US$48,4 miliar atau sekitar Rp 769,74 triliun.

Kekayaannya sebagian besar berasal dari kepemilikan di Grup Barito Pacific, meski saham perusahaan miliknya, seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), mengalami volatilitas.

Meskipun saham-saham di perusahaan miliknya terkoreksi, seperti saham BREN yang turun 4,18% dalam sebulan terakhir dan saham CUAN yang merosot 9,87 persen, Prajogo Pangestu masih berhasil menjaga posisinya sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sektor petrokimia menghadapi tantangan, harta Prajogo tetap kokoh.

Di posisi kedua dan ketiga, ada dua nama besar dari Grup Djarum, yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, yang kekayaannya tercatat secara terpisah. Keduanya merupakan pengusaha sukses yang sebagian besar kekayaannya berasal dari investasi di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

Budi Hartono tercatat memiliki kekayaan senilai US$25,9 miliar ( Rp411,70 triliun), sedangkan Michael Hartono memiliki harta sebesar US$24,8 miliar ( Rp394,37 triliun). Meski kaya dari tembakau, keduanya juga berhasil mendiversifikasi kekayaan mereka lewat sektor perbankan.

Pemilik PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), Low Tuck Kwong, berada di posisi keempat dengan total kekayaan mencapai US$24,8 miliar (Rp 394,37 triliun). Kekayaan Low Tuck Kwong sebagian besar berasal dari sektor batubara melalui BYAN, sehingga pergerakan harga saham perusahaan ini sangat memengaruhi kekayaan pribadinya.

Meski begitu, Low tetap termasuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia berkat keberhasilannya mengelola bisnisnya.

Di posisi kelima, ada nama Sri Prakash Lohia, seorang konglomerat Indonesia berdarah India, dengan kekayaan sebesar US$8,5 miliar atau sekitar Rp 135,18 triliun.

Ia mendirikan PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) pada usia muda 21 tahun bersama sang ayah. Bisnis manufaktur yang dimulai dari benang pintal ini telah berkembang pesat, membuatnya berhasil masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia hingga 2024.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk sinetron Indonesia yang ditayangkan pada tahun yang sama, lihat

Orang Kaya Baru (bahasa Inggris: Newly Rich) adalah film drama komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 2019. Film ini dibintangi oleh Raline Shah, Lukman Sardi, Cut Mini, Derby Romero, Fatih Unru, dan Refal Hady. Film ini tayang perdana di bioskop pada 24 Januari 2019.[1]

Film ini mengisahkan sebuah keluarga yang mendadak menjadi kaya raya. Awalnya keluarga tersebut merupakan keluarga sederhana yang hidupnya pas-pasan namun tetap kompak. Lukman Sardi berperan sebagai Bapak, Cut Mini sebagai Ibu.

Mereka memiliki tiga orang anak yang diperankan oleh Derby Romero sebagai Duta, Raline Shah sebagai Tika, dan Fatih Unru sebagai Dodi. Meskipun bukan keluarga kaya, mereka mampu menjalani hari dengan menyenangkan. Bapak selalu bahagia meski tidak punya uang.

Ibu selalu memasak dan antar jemput Dodi menggunakan motor lama. Sementara Tika pulang dan pergi sekolah menggunakan metromini. Bahkan terkadang untuk urusan makan, Duta, Tika dan Dodi sampai masuk ke kondangan orang yang sebetulnya tidak mereka kenal.

Kehidupan keluarga tersebut berubah ketika Bapak meninggal dunia. Bapak menjadi sosok panutan dalam keluarga tersebut. Bapak ternyata meninggalkan warisan harta yang cukup banyak kepada istri dan anaknya. Selama ini Bapak merahasiakan harta yang dimilikinya tersebut.

Kemudian keluarga tersebut berubah menjadi 'Orang Kaya Baru' karena warisan peninggalan Bapak. Kehidupan mereka sangat bergelimang harta. Saat si bungsu ditegur seorang penjaga toko karena menyentuh banyak barang, Ibu lalu sanggup membeli semua barang yang disentuh tersebut. Apa yang mereka inginkan dengan mudah dapat mereka beli. Meski sudah menjadi kaya, masalah justru datang menghampiri keluarga tersebut.[2]